Pada artikel kali ini blog penelitian
tindakan kelas dan model-model pembelajaran akan
mengulas tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Sumber belajar merupakan salah satu bidang kajian yang
menarik dalam pelaksanaan ptk (penelitian tindakan kelas), karena itu rasanya topik ini cukup penting untuk diulas. Di sini kita
akan membahas mulai dari pengertian sumber belajar, lingkungan sebagai salah
satu sumber belajar, kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar, jenis-jenis
lingkungan sebagai sumber belajar, metode mengajar yang dapat digunakan saat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar sampai langkah-langkah yang
harus diperhatikan saat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Yuk
kita simak.
Pengertian Sumber Belajar
(Learning Resources)
Sumber belajar adalah sumber yang bentuknya dapat
berupa data, orang, dan wujud tertentu yang bisa dipergunakan oleh siswa selama
belajar , sehingga mempermudah mereka mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan pada pembelajaran itu. Beberapa sumber belajar dapat digunakan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran secara terpisah atau secara kombinasi.
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Dan Kelebihannya
Salah satu contoh sumber belajar yang sangat baik
untuk digunakan adalah lingkungan. Ada beberapa kelebihan lingkungan yang akan
didapat jika guru menggunakannya dalam kegiatan pembelajarannya, misalnya:
Lingkungan
Adalah Sumber Belajar Riil, Bukan Tiruan Atau Model
Bila guru memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar, ini berarti guru telah menggunakan sumber belajar riil (sesungguhnya),
bukan berupa tiruan atau model. Tentu bila menggunakan sumber belajar yang riil
maka kualitasnya lebih baik bila dibandingkan menggunakan model atau tiruan
yang tentu memiliki keterbatasan-keterbatasan.
Pembelajaran
Menjadi Lebih Menarik
Siswa akan lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat
nyata dan asli dibanding tiruan atau model. Lingkungan sebagai sumber belajar
adalah objek yang menarik untuk dipelajari. Dengan menariknya sumber belajar,
maka siswa tentu akan lebih bersemangat dan termotivasi.
Lingkungan
memberikan pembelajaran bermakna
Sebagai sumber belajar riil dan menarik, lingkungan
akan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna
amat penting bagi mereka sehingga tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan akan dapat mereka capai dengan baik.
Mengaktifkan
Belajar Siswa
Belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber
pembelajaran akan membuat siswa aktif. Ini dikarenakan mereka akan lebih mudah
berinteraksi dengan lingkungan. Adanyainteraksi dalam pembelajaran akan
memberikan kontribusi yang positif pada proses pembelajaran. Siswa yang mungkin
pasif selama pembelajaran reguler di kelas biasanya akan lebih terlibat dalam
pembelajaran saat terjun ke lingkungan.
Memperkaya
Sumber Belajar Di Kelas
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi
siswa tentu saja akan menambah ragam dan memperkaya sumber belajar lain di
kelas. Siswa menjadi tidak hanya duduk-duduk di kelas dan belajar seperti
biasa. Banyak variasi yang dapat dilakukan guru bila menggunakan sumber belajar
berupa lingkungan. Ini akan membantu siswa mengatasi kebosanan belajar di
kelas.
Menumbuhkan
Rasa Cinta Terhadap Lingkungan
Bila siswa berhasil memaknai lingkungan yang mereka
pelajari, maka akan muncul dampak pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta
terhadap lingkungan sekitar. Ambil contoh begini, ketika siswa diajak
mempelajari bagaimana pola pikir masyarakat di sekiat sekolah tentang sampah
dan kebersihan, maka mereka akan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di lingkungan tempat
tinggal mereka sendiri.
Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai
Sumber Belajar
Berdasarkan asalnya, lingkungan
belajar dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Lingkungan
Alam Asli
Lingkungan alam asli adalah
lingkungan yang masih banyak tersentuh oleh tangan manusia. Contoh lingkungan
alam asli yang dapat dijadikan sumber belajar misalnya hutan, gunung, danau,
pantai, laut, sungai, dan sebagainya.
Lingkungan
Alam Buatan Manusia
Lingkungan alam buatan adalah
lingkungan alam yang merupakan hasil buatan manusia, seperti bendungan, waduk,
museum, candi dan situs purbakala.
Lingkungan
Sosial
Lingkungan sosial adalah lingkungan di mana padanya
siswa dapat diajak untuk melihat aspek-aspek sosial (berhubungan dengan manusia
atau masyarakat). Siswa dapat diajak ke pedesaan atau ke pinggiran kota, dsb.
untuk memperoleh lingkungan sosial sebagai sumber belajar mereka.
Metode Pembelajaran Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Beberapa pertimbangan harus dilakukan guru
saat menentukan metode pembelajaran untuk pemanfaatan sumber belajar
dari lingkungan ini. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan guru
untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, yaitu metode survey, praktek
lapangan (PPL dan PKL), karyawisata, berkemah, presentasi narasumber, dan
pengabdian masyarakat. Berikut ulasannya:
Metode Survey
Pada metode survey, guru dapat mengajak siswa untuk
melakukan survey dalam bentuk observasi, wawancara, dan mempelajari dokumen
atau data untuk memperoleh informasi dan mempelajari proses-proses sosial yang
ada di masyarakat, budaya, ekonomi, keagamaan, dsb.
Metode
Praktek Lapangan (PKL atau PPL)
Melalui metode praktek lapangan (dapat berupa Praktek
Kerja Lapangan atau Praktek Pengalaman Lapangan), siswa dapat memperoleh suatu
keterampilan-keterampilan atau kecakapan-kecakapan khusus agar nantinya dapat
terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian atau minatnya.
Metode
Karyawisata
Pembelajaran tidak melulu harus serius. Pembelajaran
dengan metode karyawisata menjadikan siswa tak hanya belajar semata. Lingkungan
yang mereka kunjungi sebagai sumber belajar juga dapat dinikmati sebagai
wisata. Banyak sekali objek wisata yang relevan dengan pembelajaran, misalnya museum,
pantai, pegunungan, bendungan, pabrik, dan sebagainya. Di tempat-tempat semacam
ini siswa dapat belajar sekaligus bersantai.
Metode
Berkemah
Metode berkemah sebenarnya hampir setujuan dengan
karyawisata. Hanya saja metode berkemah membutuhkan waktu yang lebih lama dan
mengahruskan siswa menginap di lingkungan tempat ia belajar. Metode berkemah
sangat cocok untuk pembelajaran ilmu alam dan sosial. Siswa dapat mempelajari
aneka ragam makhluk hidup beserta aspek-aspek lingkungan yang ada di dalamnya,
atau mempelajari bagaimana suatu struktur sosial, kesenian, budaya, dan adat
istiadat masyarakat atau suku-suku tertentu.
Metode
Presentasi Narasumber
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak
selalu berarti siswa dan guru keluar kelas. Bisa juga lingkungan dibawa ke
dalam kelas. Misalnya, kelas dapat mengundang narasumber dari lingkungan
sekitar untuk memberikan presentasi di depan kelas. Siswa dapat berinteraksi
dengan narasumber ini untuk mengetahui detil-detil yang mereka perlukan tentang
suatu topik pembelajaran. Biasanya narasumber dapat berupa seorang yang
profesional di bidang tertentu, misal dokter, bidan, pengacara, polisi, dan
sebagainya. Narasumber dapat didapat dari orang tua yang kebetulan berada para
profesi tersebut atau sukarelawan yang mau diajak bekerjasama untuk
pembelajaran di sekolah.
Metode
Pengabdian Masyarakat
Metode alternatif lain yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode pengabdian
masyarakat. Siswa dapat diajak melakukan bakti sosial di suatu daerah tertentu.
Mereka dapat mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan berbagi bersama warga di
sana. Siswa dapat pula diajak melakukan aksi bersih-bersih sampah di lingkungan
sekitar sekolah atau mengunjungi suatu daerah bekas terkena bencana alam dan
ikut memberikan bantuan di sana.
Langkah-Langkah Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Sebelum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar, maka guru harus mempersiapkan dan menentukan beberapa hal sehingga
pemanfaatan lingkungan akan optimal dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukannya. Beberapa langkah-langkah di bawah ini patut diperhatikan oleh
guru, yaitu sebagai berikut:
Menentukan
Tujuan Pembelajaran
Belajar menggunakan sumber apapun, termasuk lingkungan
harus memperhatikan tujuan pembelajaran. Jika guru memilih menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk pokok bahasan atau topik tertentu, maka
ia harus menentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dapat dicapai oleh siswa.
Selain itu, dengan menentukan tujuan pembelajaran yang tepat kegiatan
pembelajaran akan lebih terarah.
Menentukan
Lingkungan yang akan Dijadikan Sumber Belajar
Setelah guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh siswa, maka langkah selanjutnya yang penting sekali untuk
diperhatikan adalah pemilihan lingkungan itu sendiri sebagai sumber belajar.
Dalam tahap ini, guru mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap
alternatif sumber belajar. Lingkungan yang bagaimana yang sekiranya dapat
membantu siswa lebih mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lingkungan
itulah yang paling baik untuk dijadikan sebagai sumber belajar.
Memilih Metode
Pembelajaran
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
kadang-kadang memerlukan pemilihan metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode
mengajar tidak dapat dilakukan asal-asalan karena dapat mengakibatkan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa tidak tercapai.
Beberapa metode yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar telah diuraikan pada tulisan ini sebelumnya,
yaitu metode survey, karyawisata, praktek lapangan, dan pengabdian
masyarakat.
Mempersiapkan
Perizinan
Mengajak siswa untuk belajar dari lingkungan
seringkali harus melibatkan perizinan. Siswa yang diajak keluar kelas atau
keluar lingkungan sekolah, bahkan seringkali di luar jam belajar dan melibatkan
instansi lain. Perizinan akan menjamin pemanfaatan waktu yang lebih efisien
karena ketika siswa telah tiba di lokasi sumber belajar akan langsung diterima
oleh pihak yang berwenang di sana. Selain itu, jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya kecelakaan dan sebagainya, akan lebih mudah dimaklumi oleh
pihak orang tua siswa/wali dan sekolah.
Mempersiapkan
Teknis Pelaksanaan
Bila pemanfaatan lingkungan yang lokasinya cukup jauh
dari sekolah dan menggunakan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah, tentu
teknis pelaksanaan perlu dipikirkan secara matang. Bahkan, jika menggunakan
lingkungan pada lokasi yang dekat dengan sekolah dan masih dalam jam belajar
sekolah, persiapan teknis tetap sangat penting. Guru perlu mempersiapkan
alat-alat bantu apa saja yang mungkin diperlukan dalam pembelajaran, misalnya
megaphone, transportasi dari sekolah ke lokasi, bagaimana pengaturan siswa saat
tiba di lokasi dan sebagainya.
Menentukan
Tindak Lanjut
Setelah siswa selesai belajar memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajarnya, maka tindak lanjut apa yang harus dilakukan? Apakah
siswa nantinya akan diminta membuat laporan perjalanan atau hasil observasi
mereka. Bagaimana penilaian terhadap hasil belajar siswa diberikan, dan hal-hal
lainnya perlu ditentukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Sumber : penelitiantindakankelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar