ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman Alkimia (abad 1-2)
Ahli alkimia menerima pendapat empat
buah unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi, yaitu: air raksa, belerang dan
garam. Disini pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya daripada unsur
itu sendiri. Air raksa = logam yang mudah menjadi uap. Belerang = mudah
terbakar dan memberi warna. Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
Zaman Latrokimia
(latros = Tabib)
Beberapa
cendekiawan Islam diantaranya :
Al Khowarisni (825)
Menyusun buku Aljabar dan Artimatika
yang kemudian mendorong penggunaan sistim
desimal. Menurut catatan sejarah karya Al Khowarisni merupakan pengembangan
dari karya bangsa Hindu yang bernama Aryabhata (476) dan Brahmagupta (628).
Kemudian Omar Khayam (1043-1132) ahli matematika dan astronomi; Abu Ibnusina
(atau Avicenna, 980- 1137) menulis buku tentang kedokteran.
Secara garis besar sumbangan
bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah:
- Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
- Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
- Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.
Zaman Modern,
Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan yang terkumpul sejak
zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah
banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan
pikiran tertentu. Biasanya pemikiran
diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat
sempurna dikembangkan metode eksperimen.
Roger Bacon
(1214-1294)
Menyatakan bahwa pada hakekatnya
ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang
berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan,
penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan
merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Leonardo da
Vinci (1452-1519)
Pernah menyatakan bahwa: Percobaan
tidak mungkin sesat, yang tersesat adalah
pandangan dan pertimbangan kita.
Francis Bacon
(1561-1626)
Berpendapat
bahwa cara berfikir induktif merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai
kebenaran. Hanya percobaan dan penyelidikan yang menumbuhkan pengertian
terhadap keadaan alam. Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkansehingga
cara memperoleh pengetahuan dilakukan dengan langkahlangkah:
- Observasi dan pengumpulan data
- Menyusun model atau ramalan generalisasi
- Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau generalisasi sehingga diperoleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.
Nicolas
Copernicus (1473-1543)
Ahli
astronomi, matematika dan pengobatan. Karyanya al:
- Matahari adalah pusat dari sitim tatasurya (heliosentrisme)
- Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilingi bumi.
Johannes Keppler
(1571-1630)
- Orbit dari semua planet berbentuk elips.
- Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama.
- Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dengan matahari.
Galileo Galilei
(1546-1642)
Antara
lain menemukan 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet Jupiter, mendukung
heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler. Ia juga menyatakan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan gunung,
planet Mercurius dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga menemukan
4 buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan
dengan alat teropong bintangnya.
Perkembangan IPA sangat pesat
setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas pada abad 20.
Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan
menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang
modern. Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA
Klasik dan IPA Modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar