Menurut Abdulah
Aly dan Eny Rahma (2006:V), Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dan Teknologi yang pembahasannya mencakup pengenalan IPA dan ruang
lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta hubungannya dengan
kelangsungan hidup manusia. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan
alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga
terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
A. Manusia
yang Bersifat Unik
Ciri-ciri manusia:
1. Organ
tubuhnya sangat komplek dan sangat khusus, terutama otaknya.
2. Mengadakan
metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat.
3. Memberikan
tanggapan terhadap rangsang.
4. Memiliki
potensi untuk berkembang.
5. Tumbuh
dan berkembang.
6. Berinteraksi
dengan lingkungan.
7. Bergerak.
Perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah
terletak pada akal budi dan kemauan keras.
B. Kuriositas
atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
Rasa ingin tahu atau
kuriositas pada hewan didirong oleh naluri (instinct) yang
disebut Asimov (1972) sebagai idle curiosity. Naluri itu
bertitik pusat pada bagaimana mempertahankan hidup yang bersifat tetap
sepanjang zaman. Manusia mempunyai naluri seperti hewan dan tumbuhan, tetapi
juga mempunyai akal budi sehingga rasa ingin tahunya tidak tetap sepanjang
zaman. Berkembangnya rasa ingin tahu manusia karena dalam menghadapi masalah,
manusia selalu bertanya dengan apa, mengapa, atau bagaimana.
C. Perkembangan
Alam Pikiran Manusia
Rasa ingin tahu
manusia terhadap rahasia alam diwujudkan dengan menggunakan pengamatan dan pengalaman,
tetapi sering tidak memuaskan. Dengan menggunakan logika, muncullah pengetahuan
yang berkuasa pada lautan, hutan, dan seterusnya. Pengetahuan baru yang
merupakan kombinasi dari pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.
.sehubungan dengan kemajuan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
pemecahan masalah secara ilmiah yang disebut dengan metode ilmiah (scientific
method).
Tokoh-tokoh Yunani
yang berperan penting dalam perubahan berpikir manusia di antaranya:
1. Anaximander (624-549
SM), berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya adalah setengah.
2. Anaximenes (560-520
SM), berpendapat bahwa unsure-unsur dasar pembentukan semua
benda
itu adalah air.
3. Herakleitos (560-470
SM), berpendapat bahwa Anaximenes bahwa justru apilah yang
menyebabkan
adanya trasmutasi itu.
4. Pythagoras (500
SM), berpendapat bahwa unsure dasar semua benda sebenarnya adalah
empat,
yaitu tanah, api, udara, dan air. Beliau juga terkenal sebagai ahli matematika.
5. Demokritos (460-370
SM), berpendapat tentang unsure-unsur dasar benda. Bila suatu
benda
dibagi terus menerus suatu saat akan sampai pada bagian yang terkecil yang
tidak
dapat
dibagi lagi, bagian terkecil tersebut disebut atom.
6. Empedokles (480-430
SM), orang yang menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang empat unsur dasar
yaitu tanah, air, udara, dan api.
7. Plato (427-345
SM), berpendapat keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya
suatu
duplikat dari semua yang kekal dan immaterial.
8. Aristoteles (384-322SM),
membuat intisari ajaran orang-orang sebelumnya. Dalam
pemikiran
suatu masalah, ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan memasukkan
pendapatnya
sendiri.
9. Ptolomeus (127-151
SM), berpendapat bahwa bumi sebagai pusat system tatasurya, berbentuk bulat,
dan diam seimbang tanpa tiang penyangga.
10. Avicenna (abad
11), seorang ahli ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran dan filsafat.
Pada abad 9-11,
banyak bermunculan ahli ilmu pengetahuan dari dunia Islam. Mereka banyak
menterjemahkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani ke dalam
bahasa Arab. Perkembangan dari kegiatan tersebut menyebabkan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan Arab merupakan kebudayaan internasional yang tersebar jauh ke
Barat.
D. Lahirnya
Ilmu Alamiah
Pengalaman merupakan
salah satu cara terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan
fakta-fakta. Pertambahan pengetahuan (knowledge)didorong oleh:
1. Dorongan
untuk memuaskan diri yang bersifat nonpraktis atau teoritis guna memenuhi
kuriositas dan memahami hakikat alam semesta dan isinya. Dorongan ini
menghasilkan ilmu pengetahuan murni (pure science).
2. Dorongan
praktis, yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih tinggi. Dorongan ini menghasilkan ilmu pengetahuan terapan (applied
science).
E. Kriteria
Ilmiah
Pengetahuan termasuk
kategori ilmu pengetahuan apabila memenuhi kriteria: teratur, sistematis,
berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal.
Tujuan ilmu alamiah menurut beberapa ahli adalah
mencari kebenaran tentang objeknya, dan kebenaran itu bersifat relatif.
Kebenaran yang dapat dicapai oleh ilmu alamiah hanya satu atau beberapa aspek
saja sehingga aspek lainnya belum diketahui.
F. Metode
Ilmiah dan Implementasinya
Segala kebenaran yang
terkandung dalam ilmu alamiah terletak pada metode ilmiah. Pemecahan segala
masalah yang tidak dapat diterapkan metode ilmiah, tidak dapat disebut ilmiah.
Langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat dirinci sebagai berikut:
1. Penginderaan
2. Masalah
atau Problem
3. Hipotesis
4. Eksperimen
5. Teori
G. Keterbatasan
Ilmu Alamiah
Pengindraan, penemuan
masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen, dan teori merupakan urutan langkah
atau prosedur ilmiah yang lazim. Untuk menentukan sejauh mana arti konteksnya,
kita uji sampai di mana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak
berlaku, serta kekhususannya.
1. Bidang
ilmu alamiah
Yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah mtode ilmu
alamiah karena ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat
diterapkan.
2. Tujuan
ilmu alamiah
Konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan
ilmu alamiah yaitu membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang mengatakan
bahwa tujuan ilmu alamiah adalah mencarikebenaran, menemukan fakta.
3. Ilmu
alamiah dan nilai
Metode ilmiah tidak dapat memberikan nilai atau moral
terhadap suatu keputusan. Manusia pemakai ilmu alamiah-lah yang menilai apakah
ilmu alamiah itu baik atau sebaliknya.
H. Filsafat
Ilmu Alamiah
Dampak yang penting
dalam metode ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar
acuan ilmiah. Berbicara tentang filsafat ilmu alamiah, hendaknya dapat
diverifikasi keseluruhan atau bagian demi bagian melalui analisis eksperimental
sehingga memiliki jilai ilmiah.
1. Vitalisme
Vitalisme merupakan suatu doktrin yang menyatakan
adanya kekuatan di luar alam yang memiliki peranan esensial mengatur segala
yang terjadi di alam semesta ini. Misalnya: Tuhan, Yang Maha Kuasa, atau secara
sederhana sebagai gaya vital atau elan vital.
2. Mekanisme
Mekanisme merupakan suatu pandangan yang menyatakan
bahwa penyebab yang mengatur semua gerakan di alam semesta ini adalah sejumlah Hukum
Alam. Berdasarkan hasil penginderaan menunjukkan bahwa semua peristiwa atau
gejala di alam semesta ini berdasarkan hukum alam, misalnya hukum fisika dan
hukum kimia.
Pandangan mekanisme menyamakan gejala pada makhluk
hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada.
Dengan begitu dapat menghanyutkan manusia ke pandangan materialisme yang
disebut atheisme.
3. Agnotisme
Aliran agnotisme hanya mempelajari gejala-gejala alam.
Aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan-ilmuwan barat.
4. Filsafat
Pancasila (Teisme)
Ilmuwan Indonesia hendaknya dapat menjembatani antara
filsafat vitalisme dengan mekanisme, misalnya dalam menjawab pertanyaan: “Bagaimana
atau kapan hukum alam itu terjadi di alam semesta ini?” Satu-satunya
jawaban ialah: “Hal itu diciptakan oleh Tuhan.”
I. Bahasa
Ilmu Alamiah
Bahasa ilmu alamiah
adalah bahasa yang universal, yang dapat dimengerti oleh semua orang di muka
bumi ini.
1. Seni
dan agama bersifat universal, tetapi memiliki perbedaan.
2. Dinyatakan
dalam bahasa yang berbeda, tetapi memiliki kesetaran. Misal: air (Ind), water
(Ing), aqua (Lat), H2O (kimia).
J. Kemampuan
Memecahkan Masalah Dapat Dipelajari dengan Melakukan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah,
seperti keterampilan lain, dapat dipelajari dengan berbuat. Belajar akan
berhasil baik apabila memberikan makna bagi kita. Manusia mempunyai indera yang
sama dengan beberapa jenis hewan lain. Yang berbeda adalah kecerdasan di mana
dengan kecerdasan itu manusia tidak hanya dapat merencanakan dan mengontrol penginderaan,
tetapi juga merancanginstrumen untuk membantu inderanya sendiri.
K. Keterbatasan
Indera Manusia
1. Penglihatangaran
a. Mata
telanjang sulit mendeteksi jenis gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
b. Mata
kita dapat memisahkan suatu pandangan lain lebih sering dari 10 x dalam satu
detik.
c. Kisaran
penglihatan sangat terbatas pada ukuran partikel dan jarak penglihatan.
d. Mata
manusia tidak dapat memisahkan komponen-komponen warna.
2. Pendengaran
Telinga manusia cukup peka terhadap gelombang suara
berfrekuensi antara 16 sampai
20.000 hertz per detik. Getaran diatas dan dibawah
frekuensi itu sangat sukar sekali untuk dideteksi.
3. Pengecapan
dan Pembauan
Pengecapan dan pembauan merupakan penginderaan yang
bersifat kimia, terbatas dalam kisaran tertentu, dan tidak tergantung pada
bantuan yang bersifat mekanis.
4. Penginderaan
Kulit
Indera ini dapat membedakan panas, dingin, dan tekanan
secara relatif serta dapat mengukur panas secara kasar. Indera peraba tidak
dapat membuat observasi secara eksak.
5. Penginderaan
Dalam (Deep Sensibility)
Penginderaan dalam termasuk beberapa indera, misalnya
penginderaan otot daging dan sendi maupun penginderaan statis dan keseimbangan.
Dengan penginderaan tersebut, manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan untuk
memperkirakan arah, jarak, bobot, dan tekanan, atau untuk mempertahankan
keseimbangannya sehingga memberikan informasi yang keliru atau menghasilkan
salah kesan dalam kondisi tertentu.
6. Peningkatan
Daya Penginderaan
Untuk meningkatkan daya observasi atau penginderaan,
dapat dilakukan dengan:
a. Latihan
b. Kewaspadaan
perlu ditingkatkan dengan usaha yang sungguh-sungguh
c. Instrumen
harus dikalibrasi
d. Pengecekan
merupakan cara yang paling berhasil untuk menghilangkan kekeliruan-kekeliruan
dalam pengamatan
e. Eksperimen
adalah penginderaan dalam kondisi yang dikontrol
f. Penginderaan
meliputi analisis dan sintesis
g. Instrumen
baru memungkinkan penginderaan baru
h. Pengukuran
merupakan keterampilan tersendiri
L. Pengorganisasian
Data
Mempelajari ilmu
pengetahuan diperlukan penguasaan matematika guna menghilangkan kesalahan dalam
mengorganisasikan, mengklasifikasi, dan menafsirkan data. Selain itu statistik
diperlukan untuk menentukan data yang diperlukan. Keduanya diperlukan karena
beberapa hal:
1. Dalam
Statistik, Kita Dapat mengabaikan Hal-hal yang Mendetail secara Bijaksana
2. Pengetahuan
Diklasifikasikan Menjadi Bentuk yang Sistematis
M. Pembagian
Ilmu Pengetahuan (Sains)
1. Ilmu
pengetahuan sosial (social science) membahas hubungan antar
manusia sebagai makhluk sosial, yang dibagi atas:
a. Psikologi.
b. Pendidikan
c. Antropologi
d. Etnologi
e. Sejarah
f. Ekonomi
2. Ilmu
pengetahuan alam atau ilmu alamiah (natural science) membahas
alam semesta dengan semua isinya, yang dibagi atas:
a. Fisika (physics)
b. Kimia (chemistry)
c. Biologi (biological
science)
1) Botani
2) Zoologi
3) Morfologi
4) Anatomi
5) Fisiologi
6) Sitologi
7) Histologi
8) Palaentologi
3. Ilmu
pengetahuan bumi dan antariksa (earth science and space) membahas
bumi sebagai salah satu tatasurya dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya. Ilmu ini antara lain meliputi:
a. Geologi;
membahas struktur bumi yang terdiri dari: petrologi, vulkanologi,
mineralogi, kristalografi
b. Astronomi;
membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang,
matahari, planet, satelit, dan lain-lain.
c. Geografi;
membahas tentang muka bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan makhluk hidup,
terutamamanusia. Ilmu pengetahuan ini terdiri dari: fisiografi,
geografi biologi, geografi ekonomi.
N. Ilmu
Pengetahuan pada Hakikatnya Merupakan Satu Unit
Pemisahan atau
pembagian ilmu pengetahuan terjadi karena ilmu pengetahuan berkembang dalam
proses yang cukup lama. Namun, dalam perkembangannya lebih lanjut, tampak
kecendrungan generalisasi dari berbeberapa cabang ilmu pengetahuan, sehingga
beberapa cabang ilmu pengetahuan itu bertemu kembali, karena pada hakikatnya
merupakan satu unit.
O. Penelaahan
Alam Semesta dan Sikap Ilmiah
1. Relativitas
Ilmu Alamiah
Menurut para ilmuwan, kebenaran yang ditemukan manusia tidak
pernah merupakankebenaran mutlak sehingga tidak terdapat
kepastian terakhir. Perubahan merupakan sifat dominan dalam alam semesta
sehingga ilmu pengetahuan akan mengalami perkembangan terus menerus.
Bagan perkembangan konsep dalam ilmu pengetahuan dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Dari
konsep/teori dilakukan deduksi untuk merumuskan hipotesis sementara.
b. Berdasarkan
pada hipotesis, ilmuwan merancang cara pengujian hipotesisnya.
c. Hasil
pengujian merupakan konsep/teori baru atau pembaruan konsep.
d. Siklus
tersebut disebut dedukto-hipotetiko-verifikatif
2. Sikap
Ilmiah
a. Memiliki
rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar
b. Tidak
dapat menerima kebenaran tanpa bukti
c. Jujur
d. Terbuka
e. Toleran
f. Skeptis
g. Optimis
h. Pemberani
i. Kreatif
atau swadaya
3. Pembentukan
sikap ilmiah
Sifat-sifat yang tersebut di atas, menunjukkan kepada
kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang hendak menumbuhkan sikap
ilmiah pada dirinya.
P. Peranan
Matematika dalam Ilmu Alamiah
Matematika merupakan
salah satu puncak kegiatan alam pikiran manusia karena perhitungan matematis
menjadi dasar teknologi sebagai ilmu terapan ilmu alamiah.
Referensi:
Jasin, Maskoeri.
2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar